rumah

Saat buka serambi fb, mata gue berhenti di foto album teman. "Kamu tidak pernah hancur seperti yang kamu pikirkan. Dia, al Jabbar, Satu-satunya yang mampu memperbaiki segala sesuatu yang hancur" . Pernah merasa hancur berkeping-keping? Gue pernah. Rasanya gimana? Ya hancur Badan limbung. Semua indra seakan tak bekerja. Otak ga bisa menerima pesan selain hal-hal yang terkait dengan penghancur tersebut. . Saat itu..gue inget pesan Ustad, kalau sakit hati, salah satu caranya dengan melafazkan nama Allah "Al-Jabbar". Apakah sakit hatinya langsung ilang, seperti demam yang dikasih paracetamol? . Oh tentu tidak!   Tapi tau gak? Saat itu gue makin menyadari diri ini GA pernah sendiri. Ada Yang Maha Kuasa yang Tahu segala sesuatunya. . Gue yakin ada yang akan menyelesaikan apa yang GA bisa gue selesaikan. . Setelah beberapa saat melewati masa itu, gue melihat sedikit ke belakang dan gue makin meyakini, Allah Al Jabbar :") . Terima kasih @lulusunman untuk fotonya yan...

Sejak kemarin kami kedatangan keponakan terkecil yang berusia belum genap 2 bulan, Kaisar. . Saat melihat baby Kaisar menyusu pada bundanya, tanpa sadar gw menangis. Nangis karena inget masa-masa saat anak2 masih bayi. Masa-masa melelahkan..namun tak terucap. . Ismail lahir di bosnia dengan pengalaman baru gw sebagai ibu, saat gw jauh dr ortu dan kerabat. Dunia baru + tempat baru= syndrom baby blues yang suram. Bersyukur di sana dikelilingi oleh keluarga baru yg mengasihi. Tertatih belajar sebagai orang tua. Bahkan hingga kini. . Belkisa lahir 4 th kemudian di jkt. Dengan drama yang berbeda. Mengatur waktu antara abang adik. Memasuki th kedua belkisa, maka sibling rival pun dimulai, dan lain sebagainya. . Lelah bukan karena tak ikhlas, karena gw tahu lelah adalah sebuah konsekuensi yg diterima saat menjadi ortu. Nonstop. Bahkan hingga menutup mata. . Sekarang si kecil genap 7 tahun. Gw ga pernah putus bersyukur dg kehidupan ini. . ALLAH Maha Baik. Itu yang selalu gw yakini Alhamdul...