Keras Kepala Dalam Doa



Curcol mamak saat longwiken namun mager 😌

Beberapa waktu belakangan, suami sering nyeletuk,
"Allah sayang banget sama kamu."
Gue jawab,
"Ya iya lah, Allah kan emang Maha Penyayang." 😅

Tapi maksud dia sebenernya lain.
Katanya,
"Doa-doa kamu tuh sering banget diijabah Allah."

Mungkin dia ngelihat sendiri gimana Allah ngabulin doa-doa ‘keras kepala’ gue.
Dan gue juga sadar banget, doa-doa itu dikabulin bukan karena gue ini siapa-siapa, bukan juga karena gue layak. Tapi karena Allah emang sebaik itu.
Semoga… bukan karena istidraj. Naudzubillah 😥

Kenapa gue bilang ‘keras kepala’?
Karena ada hal-hal yang menurut gue penting banget, sampai gue pertahanin mati-matian. Padahal banyak orang di sekitar mikir pilihan gue aneh.

Contohnya waktu milih sekolah anak. Gue dan suami punya standar masing-masing yang kalau digabung, kayaknya nyaris mustahil diwujudin... ya, kalau pakai logika manusia sih. Misalnya mau fasilitas sekolah yg baik dg biaya murah dan rasio perbandingan guru dan siswa yg kecil😅 

Hal lain yang gue perjuangin banget tuh prioritas buat tetap deket sama anak-anak di masa-masa emas mereka. Masa yang nggak bakal keulang.
Dan masih banyak hal lain juga yang nggak bisa gue jembrengin satu-satu.

Tahun lalu, waktu gue kirim CV ke sekolah tempat anak-anak belajar, gue nyengir getir. CV gue sepi pengalaman, padahal gue tahu betul tuntutan di sekolah ini tinggi.
Setelah ikut proses seleksi, beberapa hari kemudian gue dipanggil micro teaching.
Selesai ngajar, tangan gue dingin banget—kayak es. Sampai salah satu tim penguji bilang,
"Dingin sekali tangannya, Bu."
Hahaha, iya lah… 9 tahun nggak ngajar, terus tiba-tiba harus lewatin semua tahap seleksi dengan persiapan yang minim.

Walau hasilnya nggak sepenuhnya sesuai harapan gue waktu itu, alhamdulillah semuanya berjalan baik.
Tahun lalu gue dikasih amanah ngajar di kelas sebelahan sama si Abang. Bukan grade impian, tapi gue banyak belajar.
Sampai akhirnya, di akhir tahun ajaran kemarin, gue dapet kabar bahagia—gue dipindah ke departemen impian gue dari dulu:
Kindergarten! 😍

Iya, bisa ngajar di sini tuh salah satu doa gue yang lagi-lagi diijabah.

Kebayang dong gimana senengnya anak gadis yang ada di foto ini? 😁
Minggu pertama tahun ajaran baru, dia sibuk banget ngumumin ke semua orang di gedung TK kalau…
ibunya adalah gue. 😂

Well…
Satu hal yang gue pelajari:
jangan jera berdoa. Keras kepalalah dalam berharap.

Karena kalau doa lo belum diijabah sekarang, lo bisa nunggu nanti…
Dan kalau nggak dikabulin di sini, bisa jadi dikabulin di sana… 😊


---

Foto: Belkisa nyerahin piagam buat Kakak Pendongeng di acara kemerdekaan sekolah, dengan cap tangannya 😇
📅 16.08.2018 🇲🇨

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bocah Lima Tahun Kami

Dari Roll Film Hingga Pensieve