Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

PAHLAWAN

Gambar
judulnya: PAHLAWAN Tepat sehari sebelum hr pahlawan, pahlawan kami (yg duduk plg kiri di foto) mendapatkn sim A pertama beliau di usia 66 th   😊 . Hari itu saya yang bertekad mengurus sim A saya yang sudah expired 10 th lalu (wow bgt ga sih, kl itu ind*mie pasti yg makan langsung beku kaya mumi karena efek pengawetnya bertambah dahsayat :p), diajak joinan sm nyokap ke daan mogot. Sebelum berangkat, beliau sempat tanya, "malu ga sih dek, nenek-nenek br urus sim pertamanya?" "engga, lah ma, Lebih malu lg kl pas razia, ada nenek2 ktawan nyetir tp ga pernah ngurus sim" kata sy rada garing. 😒  Tp untungnya bliau sepakat dg hal tersebut. Yup, sejak bbrp bulan lalu nenek 11 cucu ini akhirnya gape nyetir sendiri. Sebelumnya saat bliau menyatakn tekadnya untuk belajar nyetir, banyak orang yang meragukan. Wajar ya kalau pada ragu, mengingat usia bliau yg tidak lagi muda, pasti berdampak pada insting, refleks, dan penglihatan beliau sebagai pengendara. Tapi se...

Milad 72 Papa :)

Gambar
Sejauh ini, 4 bocah ini adalah 4 cucu terakhir bokap nyokap. Saat saya ngumpulin dan ingin mengunggah foto ini, terasa ada gerimis di hati sy. Entah karena melihat keluguan dan kekompakan mereka berempat atau karena menyadari mereka mungkin tidak akan banyak mengingat momen hari ini. Momen di mana pae (bokap) berusia genap 72 th. Pae yang tak banyak bicara ini, sejak seminggu yang lalu mengingatkan  kami anak2nya bahwa pekan depan beliau milad dan mengajak kami berkumpul. Ya kami hari ini berkumpul, dan beliau menghadiahkan kami (anak-anaknya) buku-bukunya om ippho (tsah sok akrab bener). Kata nyokap, karena bokap jarang menasehati kami, Kali ini beliau ingin menasehati kami lewat buku dari penulis yang karyanya sangat menginspirasi beliau. Ah, Papa 😌 . Beliau mungkin bkn siapa-siapa bagi dunia, nama beliau ga akan muncul di mesin pencarian gugel, tapi percayalah...bagi kami beliau adalah sosok yg luar biasa hebat. Semoga Allah senantiasa meberkahi sisa usia beliau; ...

Aku Memlih Bahagia

Sayangku, Adnan Klovo Orang bilang hidup ini adalah rangkaian dari berjuta pilihan. Seperti pagi ini ketika kau bisa memilih untuk jengkel karena keteledoranku yang telah   merusak salah satu celana kerja favoritmu,   nyatanya kau memilih untuk berkata, “wah, ini pertanda sudah   saatnya aku beli yang baru lagi, nih,” ucapmu sambil mengedipkan   mata. Ya, kau bisa marah, tapi nyatanya kau   memilih untuk menjadi sebaliknya. Begitu pula aku, aku memilih menjadi bahagia bersamamu. Bukan, bukan karena segala hal yang   kita hadapi melulu suka cita, melainkan karena aku memilih menjadi seperti itu. Ya, aku memilih menjadi orang yang berbahagia bersamamu. Orang bilang, bahagia itu sederhana. Cukup kita mensyukuri dengan apa yang kita miliki dan bersabar dengan apa yang belum dimiliki, maka bisa dipastikan kita sudah mengantongi kunci kebahagian. Walau nyatanya proses untuk menjadi bahagia itu kadang harus kita lewati dengan adu argumen yang sengit d...

Tantrum Pertama Si Gadis kecil :)

Gambar
Dua minggu lalu, tepatnya tanggal 11 mei,  Belkisa mengalami tantrum pertama dalam hidupnya. Kalau kata teori-teori parenting, salah satu pencetus anak tantrum adalah kondisi mengantuk yang amat sangat,  dan itu memang yang dia rasakan saat itu. Jadi begini ceritanya, mumpung Adnan sedang di rumah, saya memutuskan ke indomaret bersama ismail karena suatu kebutuhan, dan saat itu Belkisa sudah lelap bobo siang. Sepulang dari sana saya menemukan dia sedang duduk manis di pangkuan Adnan. Menurut laporan yang memangku, beberap detik setelah saya pergi belkisa langsung bangun dan mencari saya *tepok jidat. Jadi bisa dibilang dia belum puas tidur, maka segera saya bujuk untuk kembali tidur, namun dia menolak dan mulai merengek. Alasannya, "mau makan". Buru-buru saya ambil nasi beserta lauknya dan saya coba menyuapinya. Ternyata dia kembali menolak. Lalu Belkisa beralih minta kue. Tentu saya berikan, tapi sayangnya si kue cuma mentok ada di genggamannya tanpa perna...

siap ga siap...kudu siap, mak!

Gambar
Akhir-akhir ini ismail jadi agak cemburuan dengan adiknya. Seinget saya sejak belkisa lahir, ismail adalah tipe kakak yang tidak pencemburu. Saat semua orang melimpahkan perhatian ke anggota baru keluarga kami tersebut, maka ismail lah orang yang paling berbahagia :) Bahkan kadang dengan berlebihan, dia akan meminta orang lain untuk memberi perhatian kepada sang adik. Nah jadi kalau sekarang ismail mulai berubah, maka saya berusaha menyelidiki hingga ke akar-akarnya (macam ahli hidroponik gitu deh). Dan dari pengamatan sejauh ini, saya mengambil kesimpulan alasan ismail jadi memiliki sifat khas bocah tersebut (cembokuran), lebih karena kini dia merasa belkisa bukan lagi bayi lucu yang innocent dan tak berdaya lagi. Yup, pertengkaran kecil dengan drama rebut-rebutan setidaknya bisa terjadi 3x dalam sejam (kalah deh minum antibiotik). Belkisa si cute baby memang acap membuat Ismail jengkel. Misal, saat sang abang dengan hati-hati mengatur dan membangun bricks mainannya, belkisa deng...

Ismail dan Kalimat Pertama

Gambar
Ismail (5 th 7 bln), ga pernah diajar secara khusus untuk calistung. Untuk umumnya anak indonesia seusianya (di ibu kota), ismail mah jauh tertinggal. Secara anak-anak ibu kota mah udh mule diajar baca usia 3 tahunan hehe. Kalau calistung, ismail rencana akan mulai difokuskan saat usianya 6 tahun lebih.  Selama ini cukup stimulus dia degan aktivitas membaca buku degan kami yang dewasa ini. Sering juga sih dicoba-coba ke ismail mengenal per suku kata, intinya dia sudah bisa, tapi kalau mulai disambung per kata, ismail tampak mulai jenuh. Jadi mending ga diteruskan. Trus siang ini selepas selesai tugas negara (strika), ismail nunjukin tulisan ini ke saya sambil peluk saya dengan manja. Awalnya saya ga mudeng. Trus dia jelasin kalau di situ dia tulis "i  heart emotikon  mami". Ahaha...oya benar. Walau ga ada kata "I" nya, dan suku katanya kebolak balik, tapi ko ya saya berasa terbang ke langit ke tujuh, krn menyadari kalimat pertama yang dia tulis atas keingina...

Relatif itu...

Gambar
Belakangan ini, entah kenapa,  saya jadi demen banget liat foto-foto lama duo bocil. Mungkin ini karena efek handphone saya yang selama ini merangkap kamera andalan itu sudah RIP beberapa pekan terakhir. Hubungannya? Ya, situasi ini membuat saya malah punya banyak kesempatan liat foto-foto lama di berbagai penyimpanan (memory card, medsos, hingga folder2 yang tersebar di PC), ketibang melihat foto-foto terbaru. Saat melihat, saya jadi tertakjub-takjub sendiri dibuatnya.  Foto-foto bocils beberapa bulan lalu tampak sangat beda sekali dengan sosok mereka sekarang. Maklum, anak usia mereka kan memang masa pertumbuhan, apa lagi untuk kasus Belkisa, sebulan saja perbedaannya jauh banget. Terus saya nemuin foto ini. Foto yang diambil suami saat berpapasan dengan kami ketika dia akan berangkat ke luar rumah. Sementara di sini saya baru mengantar pulang ismail dari sekolah di hari pertamanya. Kejadian ini terjadi lebih satu setengah tahun lalu. Pipi Ismail bersemu merah karena...

Imigrasi dulu dan sekarang.

Gambar
Lagi bersihin email lama, nemu curhatan saya ke teman-teman soal kinerja imigrasi, tujuh tahun lalu. Membacanya dan mengingatnya lagi, saya kembali es-mo-si jiwa dibuatnya :p Padahal kerugian yang saya dapatkan ga seberapa dibanding kerugian beberapa teman saya yang memiliki pengalaman tidak mengenakan saat mengurus admininistrasi sejenis. Tapi dengan membaca ini, saya jadi bisa membandingkan kinerja Imigrasi 7 tahun lalu dengan imigrasi saat ini. Dan tanpa ragu saya mengacungkan jempol untuk imigrasi yang berada di bawah kementrian hukum dan HAM ini yang telah berhasil banyak mengubah kinerja mereka. Kalau ditanya seberapa besar perubahan yang terjadi? jawabannya : banyak. Tapi kalau mau tau pasti, agak susah ngukurnya karena ga punya timbangan (huuuu jayusss). Pertengahan Januari tiga tahun yang lalu (2012), keluarga kecil kami berlibur ke jakarta setelah dua setengah tahun menetap di sarajevo. Memang misi utama kami hidup di sarajevo saat itu (setelah menikah) selain berkenalan den...