siap ga siap...kudu siap, mak!
Akhir-akhir ini ismail jadi agak cemburuan dengan adiknya. Seinget saya sejak belkisa lahir, ismail adalah tipe kakak yang tidak pencemburu. Saat semua orang melimpahkan perhatian ke anggota baru keluarga kami tersebut, maka ismail lah orang yang paling berbahagia :) Bahkan kadang dengan berlebihan, dia akan meminta orang lain untuk memberi perhatian kepada sang adik. Nah jadi kalau sekarang ismail mulai berubah, maka saya berusaha menyelidiki hingga ke akar-akarnya (macam ahli hidroponik gitu deh). Dan dari pengamatan sejauh ini, saya mengambil kesimpulan alasan ismail jadi memiliki sifat khas bocah tersebut (cembokuran), lebih karena kini dia merasa belkisa bukan lagi bayi lucu yang innocent dan tak berdaya lagi.
Yup, pertengkaran kecil dengan drama rebut-rebutan setidaknya bisa terjadi 3x dalam sejam (kalah deh minum antibiotik). Belkisa si cute baby memang acap membuat Ismail jengkel. Misal, saat sang abang dengan hati-hati mengatur dan membangun bricks mainannya, belkisa dengan sewenang-wenang datang dan membuat huru-hara di hadapan abangnya. Alasannya simple, belkisa juga ingin diperhatikan oleh si abang di tengah kesibukannya merancang bangunan. Ulah isengnya tidak hanya ditujukan oleh ismail saja tentunya, tapi juga kami yang dewasa-dewasa ini.
Misalnya ketika saya ingin mengetik tulisan ini, Belkisa datang dengan wajah sumringah dan memencet tuts-tuts yang ada di hadapannya termasuk tombol power off -_-. Hal ini emang bikin gondok, tapi sebagai orang yang mengaku dewasa, maka saya berusaha memaklumi, "Belkisa begitu karena ingin dapat perhatian aja ko. Ini bukan niat dia...".
Tapi toh pengertian yang sama belum bisa diterima ismail. Alhasil adegan ismail spaneng atau memarahi adiknya udah jadi ritual rutin sehari-hari di dalam rumah.
Terus beberapa hari lalu saat Adnan pulang kerja membawa hadiah untuk anak-anak ada adegan yang tak terlupakan. Ismail yang melihat adnan membawa bola spontan ingin mengambil bola tersebut lebih dahulu. Ismail diingatkan bahwa bola tersebut milik belkisa (catet ya itu bola karet yang gambarnya princess sofia dengan warna ungu yang super girly), Ismail tampak jengkel. Ditambah adnan mengeluarkan lagi sebungkus kado buat belkisa, Ismail semakin panas hingga akhirnya meledak. Dia kabur dengan berlinang air mata.
"bang ini kado untuk abang, " ucap adnan mengacung-ngacung bungkusan lainnya.
"ga mau abang cuma dapat satu," tangisnya di kamar.
Ya ampyunn, padahal selama ini ismail yang paling banyak dibeliin macam-macam oleh kami. Wajar sih, karena untuk ukuruan usianya, memang ismail lebih banyak membutuhkan perlengkapan, sementara adiknya dapat lungsuran darinya:p Dan perlu diketahui dua hari sebelumnya ismail mendapat dua sepatu baru (satu sepatu bola rumput, satu untuk JJS) dan saat itu belkisa yang memang masih kecil itu tidak menunjukan tanda-tanda cembokur sama sekali, malah asik ikut menjajal sepatu-sepatu tersebut.
Setelah diingatkan, betapa memalukan sikapnya tersebut akhirnya ismail kembali dan memeriksa hadiah yang dibawa si babo. Saat berhasil membuka bungkusnya, wajah ismail tampak warna warni. Antara girang dan malu gabung jadi satu bersama sisa air mata dan ingusnya tadi.
Ternyata dalam bungkus kado miliknya terdiri daru dua kotak set permainan lego baru. Satu set lego helikopter serta kapal damkar dan satu lainnya lego mobil 4x4. Ya, adnan inget beberapa waktu lalu ismail heboh ngumpulin ceceran recehan sisa belanja saya di tukang sayur karena alasan ingin membeli lego character seperti Ica, anak tetangga berusia 8 tahun. Saat itu saya bersikukuh meminta Ismail mengumpulkan uang untuk membeli mainan yang diinginkannya tersebut. Toh, lego dengan potongan kecil-kecil tersebut ditujukan untuk anak usia 6+. Sementara hingga juli nanti ismail masih di bawah 6 th, belum lagi di rumah ini ada batita berusia 2 tahun. Tapi ternyata sore itu Adnan membuat impian ismail nyata sebelum recehan tersebut terkumpul, dan ironisnya malah dibalas ismail dengan cara seperti itu :/
Nah kejadian tersebut membuat saya sadar ada yang harus dipersiapkan sebelum ultah adiknya. Sabtu pekan ini saya akan berkunjung ke kodamar bertepatan dengan hari jadi kedua tahun belkisa. Tidak ada party, tapi saya tetap menjelaskan ke ismail, jika nanti belkisa dapat hadiah-hadiah sementara dia tidak, abang jangan sedih ya, karena itu memang hari ulang tahun adiknya. Di luar prediksi, ismail tampak girang luar biasa.
"Belkisa ulang tahun? yeaaaayyyy!" serunya. '
Bingung dengan reaksinya, saya tanya kenapa ko seneng banget?
"iya ,mami itu tandanya adik udah gede. Itu tandanya dia gak akan ganggu abang lagi kalau lagi main," jelasnya cerah.
Oallllaaa...simpan mimpimu itu untuk beberapa tahun kedepan ya boy -_-'
Kalau ismail memiliki ekspektasi seperti itu untuk ultah kedua adiknya, maka saya berbeda. Tidak seperti ultah anggota keluarga kami sebelum-sebelumnya, untuk pertama kali dalam hidup saya, saya begitu ngeriy menghadapi momen yang satu ini *di sini terkadang saya merasa lebay :p Iya, untuk anak yang menyusui seperti Belkisa (ismail engga), genap melewati tahun kedua semacam mendengar suara alarm pulang sekolah (memang analogi yang agak dipaksakan) agar bersiap untuk meninggalkan sebuah area belajar.
Umumnya para emak yang akan menyapih sang buah hati dan masih merasa belum siap lebih karena gak tega dengan sang anak. Alasan tersebut hanya 10% untuk kasus saya, karena 90%nya justru karena saya gak tega dengan diri saya. Iya bener, ga tega dengan diri saya :(
Gimana engga, selama ini aktivitas menyusui merupakan aktivitas yang sangat menolong buat saya. -Saat belkisa haus sementara sulit mendapat air maka menyusuinya menjadi solusi.
-Saat belkisa rungsing karena ngantuk, maka menyusuinya merupakan aktivitas paling efektif membuatnya lelap.
-Saat belkisa histeris karena terjatuh, maka menysusui dapat membuatnya lupa akan rasa nyerinya.
-Saat belkisa masuk angin, diare, flu, sariawan dll sehingga selera makannya raib maka menyusi menjadi obat paling oke buatnya.
-Saat belkisa sakit hati karena berantem dengan si abang, maka menyusuinya merupakan pelipur lara. Yes, menyusui adalah obat sapu jagad bagi si bocil :p
Jadi kalau mengingat akan berhenti menyusui, sepertinya yang harus dipersiapkan mentalnya lebih ke sayanya deh. Saya tertarik dengan metode WWL (weaning with love/ menyapih dengan kasih. Oke di luar metode ini saya tidak menganggap metode menyapih tersebut dengan 'kejam' loh, karena bagi saya menyusui saja sudah bagian dari mengasihi itu sendiri). Berbagai teori WWL dalam mempersiapkan anak siap disapih dengan pemahaman sudah saya coba praktikan. Sejak beberapa bulan lalu saya mulai sering sounding ke belkisa, "entar belkisa dua tahun udah ga nenen lagi ya,". Sebenernya saya ga terlalu yakin belkisa faham, tapi memang saat itu belkisa menggeleng sambil bilang "engga!".
Lalu beberapa pekan terakhir propaganda penyapihan ini semakin gencar saya berikan pada belkisa. Tapi berbeda dengan sebelumnya kali ini jawaban belkisa "ya" sambil senyum manis. Eh ini serius ga sih? apa jangan-jangan dia cuma mengulang kata terkhir dari ucapan saya?
"belkisa entar kl udah dua tahun gak nenen lagi ya.."
"ya,,,"
hihihi
Entahlah saya gak tau pasti apa belkisa faham dengan apa yang saya minta beberapa waktu belakangan ini, tapi yang pasti belakangan ini durasi menyusui belkisa jadi lebih panjang dari biasanya. Seperti kembali saat dulu bayi orok, belkisa bisa berjam-jam menyusu tapi kali ini tanpa mengurangi porsi makan padat dan cairnya.
"jangan-jangan dia mau puas-puasin dulu sebelum berenti menyusu" kata adnan saat saya cerita kelakuan belkisa tersebut.
Hmmm, masa sih? Jujur saya gak tau jawabannya. Karena untuk ukuran usianya belkisa belum terlalu pandai bercakap-cakap walau cerewetnya ga ketulungan, jadi saya selama ini seakan bicara satu arah dengannya :)
Kalau belkisa emang nyambung dengan pembahasan tersebut itu artinya dia udah siap untuk disapihkah dalam waktu dekat? Oh, no...terus ntar saya musti melakukan apa saat dia tantrum seperti tempo hari? tuh kan, emang dari sayanya ini mah yang ga siap :p
La haula wala quata ila billah, semoga dalam beberapa waktu ini saya bisa menguatkan hati untuk segera menyapihnya. Ya, harus tega. Tega dengan diri sendiri tentunya :)
Doakan ya semoga lancar menyapih :) Dan doakan pula, semoga impian ismail agar adiknya cepat mengerti untuk tidak menggangunya lagi menjadi kenyataan :p
Yup, pertengkaran kecil dengan drama rebut-rebutan setidaknya bisa terjadi 3x dalam sejam (kalah deh minum antibiotik). Belkisa si cute baby memang acap membuat Ismail jengkel. Misal, saat sang abang dengan hati-hati mengatur dan membangun bricks mainannya, belkisa dengan sewenang-wenang datang dan membuat huru-hara di hadapan abangnya. Alasannya simple, belkisa juga ingin diperhatikan oleh si abang di tengah kesibukannya merancang bangunan. Ulah isengnya tidak hanya ditujukan oleh ismail saja tentunya, tapi juga kami yang dewasa-dewasa ini.
Misalnya ketika saya ingin mengetik tulisan ini, Belkisa datang dengan wajah sumringah dan memencet tuts-tuts yang ada di hadapannya termasuk tombol power off -_-. Hal ini emang bikin gondok, tapi sebagai orang yang mengaku dewasa, maka saya berusaha memaklumi, "Belkisa begitu karena ingin dapat perhatian aja ko. Ini bukan niat dia...".
Tapi toh pengertian yang sama belum bisa diterima ismail. Alhasil adegan ismail spaneng atau memarahi adiknya udah jadi ritual rutin sehari-hari di dalam rumah.
Terus beberapa hari lalu saat Adnan pulang kerja membawa hadiah untuk anak-anak ada adegan yang tak terlupakan. Ismail yang melihat adnan membawa bola spontan ingin mengambil bola tersebut lebih dahulu. Ismail diingatkan bahwa bola tersebut milik belkisa (catet ya itu bola karet yang gambarnya princess sofia dengan warna ungu yang super girly), Ismail tampak jengkel. Ditambah adnan mengeluarkan lagi sebungkus kado buat belkisa, Ismail semakin panas hingga akhirnya meledak. Dia kabur dengan berlinang air mata.
"bang ini kado untuk abang, " ucap adnan mengacung-ngacung bungkusan lainnya.
"ga mau abang cuma dapat satu," tangisnya di kamar.
Ya ampyunn, padahal selama ini ismail yang paling banyak dibeliin macam-macam oleh kami. Wajar sih, karena untuk ukuruan usianya, memang ismail lebih banyak membutuhkan perlengkapan, sementara adiknya dapat lungsuran darinya:p Dan perlu diketahui dua hari sebelumnya ismail mendapat dua sepatu baru (satu sepatu bola rumput, satu untuk JJS) dan saat itu belkisa yang memang masih kecil itu tidak menunjukan tanda-tanda cembokur sama sekali, malah asik ikut menjajal sepatu-sepatu tersebut.
Setelah diingatkan, betapa memalukan sikapnya tersebut akhirnya ismail kembali dan memeriksa hadiah yang dibawa si babo. Saat berhasil membuka bungkusnya, wajah ismail tampak warna warni. Antara girang dan malu gabung jadi satu bersama sisa air mata dan ingusnya tadi.
Ternyata dalam bungkus kado miliknya terdiri daru dua kotak set permainan lego baru. Satu set lego helikopter serta kapal damkar dan satu lainnya lego mobil 4x4. Ya, adnan inget beberapa waktu lalu ismail heboh ngumpulin ceceran recehan sisa belanja saya di tukang sayur karena alasan ingin membeli lego character seperti Ica, anak tetangga berusia 8 tahun. Saat itu saya bersikukuh meminta Ismail mengumpulkan uang untuk membeli mainan yang diinginkannya tersebut. Toh, lego dengan potongan kecil-kecil tersebut ditujukan untuk anak usia 6+. Sementara hingga juli nanti ismail masih di bawah 6 th, belum lagi di rumah ini ada batita berusia 2 tahun. Tapi ternyata sore itu Adnan membuat impian ismail nyata sebelum recehan tersebut terkumpul, dan ironisnya malah dibalas ismail dengan cara seperti itu :/
Nah kejadian tersebut membuat saya sadar ada yang harus dipersiapkan sebelum ultah adiknya. Sabtu pekan ini saya akan berkunjung ke kodamar bertepatan dengan hari jadi kedua tahun belkisa. Tidak ada party, tapi saya tetap menjelaskan ke ismail, jika nanti belkisa dapat hadiah-hadiah sementara dia tidak, abang jangan sedih ya, karena itu memang hari ulang tahun adiknya. Di luar prediksi, ismail tampak girang luar biasa.
"Belkisa ulang tahun? yeaaaayyyy!" serunya. '
Bingung dengan reaksinya, saya tanya kenapa ko seneng banget?
"iya ,mami itu tandanya adik udah gede. Itu tandanya dia gak akan ganggu abang lagi kalau lagi main," jelasnya cerah.
Oallllaaa...simpan mimpimu itu untuk beberapa tahun kedepan ya boy -_-'
Kalau ismail memiliki ekspektasi seperti itu untuk ultah kedua adiknya, maka saya berbeda. Tidak seperti ultah anggota keluarga kami sebelum-sebelumnya, untuk pertama kali dalam hidup saya, saya begitu ngeriy menghadapi momen yang satu ini *di sini terkadang saya merasa lebay :p Iya, untuk anak yang menyusui seperti Belkisa (ismail engga), genap melewati tahun kedua semacam mendengar suara alarm pulang sekolah (memang analogi yang agak dipaksakan) agar bersiap untuk meninggalkan sebuah area belajar.
Umumnya para emak yang akan menyapih sang buah hati dan masih merasa belum siap lebih karena gak tega dengan sang anak. Alasan tersebut hanya 10% untuk kasus saya, karena 90%nya justru karena saya gak tega dengan diri saya. Iya bener, ga tega dengan diri saya :(
Gimana engga, selama ini aktivitas menyusui merupakan aktivitas yang sangat menolong buat saya. -Saat belkisa haus sementara sulit mendapat air maka menyusuinya menjadi solusi.
-Saat belkisa rungsing karena ngantuk, maka menyusuinya merupakan aktivitas paling efektif membuatnya lelap.
-Saat belkisa histeris karena terjatuh, maka menysusui dapat membuatnya lupa akan rasa nyerinya.
-Saat belkisa masuk angin, diare, flu, sariawan dll sehingga selera makannya raib maka menyusi menjadi obat paling oke buatnya.
-Saat belkisa sakit hati karena berantem dengan si abang, maka menyusuinya merupakan pelipur lara. Yes, menyusui adalah obat sapu jagad bagi si bocil :p
diambil dari sini |
Jadi kalau mengingat akan berhenti menyusui, sepertinya yang harus dipersiapkan mentalnya lebih ke sayanya deh. Saya tertarik dengan metode WWL (weaning with love/ menyapih dengan kasih. Oke di luar metode ini saya tidak menganggap metode menyapih tersebut dengan 'kejam' loh, karena bagi saya menyusui saja sudah bagian dari mengasihi itu sendiri). Berbagai teori WWL dalam mempersiapkan anak siap disapih dengan pemahaman sudah saya coba praktikan. Sejak beberapa bulan lalu saya mulai sering sounding ke belkisa, "entar belkisa dua tahun udah ga nenen lagi ya,". Sebenernya saya ga terlalu yakin belkisa faham, tapi memang saat itu belkisa menggeleng sambil bilang "engga!".
Lalu beberapa pekan terakhir propaganda penyapihan ini semakin gencar saya berikan pada belkisa. Tapi berbeda dengan sebelumnya kali ini jawaban belkisa "ya" sambil senyum manis. Eh ini serius ga sih? apa jangan-jangan dia cuma mengulang kata terkhir dari ucapan saya?
"belkisa entar kl udah dua tahun gak nenen lagi ya.."
"ya,,,"
hihihi
Entahlah saya gak tau pasti apa belkisa faham dengan apa yang saya minta beberapa waktu belakangan ini, tapi yang pasti belakangan ini durasi menyusui belkisa jadi lebih panjang dari biasanya. Seperti kembali saat dulu bayi orok, belkisa bisa berjam-jam menyusu tapi kali ini tanpa mengurangi porsi makan padat dan cairnya.
"jangan-jangan dia mau puas-puasin dulu sebelum berenti menyusu" kata adnan saat saya cerita kelakuan belkisa tersebut.
Hmmm, masa sih? Jujur saya gak tau jawabannya. Karena untuk ukuran usianya belkisa belum terlalu pandai bercakap-cakap walau cerewetnya ga ketulungan, jadi saya selama ini seakan bicara satu arah dengannya :)
Kalau belkisa emang nyambung dengan pembahasan tersebut itu artinya dia udah siap untuk disapihkah dalam waktu dekat? Oh, no...terus ntar saya musti melakukan apa saat dia tantrum seperti tempo hari? tuh kan, emang dari sayanya ini mah yang ga siap :p
La haula wala quata ila billah, semoga dalam beberapa waktu ini saya bisa menguatkan hati untuk segera menyapihnya. Ya, harus tega. Tega dengan diri sendiri tentunya :)
Doakan ya semoga lancar menyapih :) Dan doakan pula, semoga impian ismail agar adiknya cepat mengerti untuk tidak menggangunya lagi menjadi kenyataan :p
Komentar
Posting Komentar