Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2014

Welcome World, Belkisa #1

Gambar
Pagi itu saya bersama suami dan ismail tiba di rumah sakit sebelum loket pendaftaran pasien dibuka. Demi menghindari macet di jam kerja, kami memang berangkat selepas subuh :D Ini memang rumah sakit pilihan bagi saya. Jauh sebelum saya hamil anak kedua, saya sudah mulai mencari tau tentang rumah sakit yang satu ini. Dari sekian banyak pertimbangan ketika saya memilih rumah sakit dua yang utama adalah, nakes yang pro asi dan IMD, serta suport persalinan spontan/ normal. Dan kedua poin prioritas tersebut dimiliki oleh rumah sakit ibu anak budi kemuliaan pilihan saya tadi. Selain itu secara pelayanan dan fasilitas  juga memuaskan. Dan biaya bersalin di sana cukup dengan budget kami yang tidak dicover oleh asuransi ini. Kalaupun ada kelemahan, yang paling utama buat saya adalah lokasinya yang cukup jauh (sekitar 8-10km) dari kediaman saya di kelapa gading. Yah, jarak segitu memang normalnya bisa ditempuh 15-20menit, tapi seperti yang kita tahu, lalu lintas jakarta kan sudah tidak ...

Milad Babo ke-29 :)

Gambar
Dari beberapa hari lalu mulai hitung-hitung hari untuk menuju tanggal miladnya suami. Walau gak niat kasih apapun...tapi seneng aja nungguin tuh tanggal. Kemarin saat makan di luar saya juga heboh kasih tau abang kl "besok babo's birthday loh..".  Ternyata Ismail sama sekali ga antusias..mungkin karena baginya birthday itu cm untuk bocah :D. Sementara yang diheboh-hebohin--Adnan lebih ga antusias..dia cuma blg "yeahh makin tua, nyaris kepala 3" sambil terus ngunyah makan siangnya. Sebelum tidur semalam, saya inget-ingetin diri mau uca pin tepat jam 5 pagi saat kelahirannya. Tapi berhubung lagi gak sholat..yang ada pagi-pagi saya berasa yang punya birthday. Gimana engak..Pagi-pagi Adnan pulang dg beberapa kilo stok protein (daging cincang, iga, steik, ayam,  telur) plus kentang beberapa kilo untuk dua minggu. Seneng pastinya. Karena memang selama ini jatah ke pasar tradisional memang jatah saya. Jatah suami sy ke supermarket beli barang-barang yang gak perlu...

Pelajaran yg Datang (selalu) Tepat pd Waktunya...

dipostingkan di FB pada tanggal 14 june 2010 === Banyak hikmah yang dapat diambil dari sebuah kmatian. Bagiku hikmah terbesar dari sebuah kematian adalah pengingatan diri akan keniscayaan bahwa setiap kita akan pergi mninggalkan dunia ini. Pergi ke dunia kekal tanpa mebawa apa dan siapapun selain 3 amalan (amal jariah, ilmu bmnfaat dan doa ank shalih). Sering kali aku btanya...apakah para pembuat maksiat, para pezina yg bersuami/beristri, para koruptor, para pencuri hak-hak mahluk lain, tidak pernah kah mereka melihat prosesi kmatian? Atau setidaknya apakah mereka tidak tahu bahwa dirinya akan mati terbaring kaku? Atau mungkin mereka tak myakini hari berbangkit? Hari dimana smua aib dan dosa akan dibuka dan dibalas dengan seadil-adilnya? Ah atau barangkali, mreka 'hanya' tak mampu mngendalikn hawa nafsu? Tapi bukankah DIA mengaruniai masing-masing kita nafsu sekaligus akal utuk menafakuri segalanya? Sehingga kedua hal itulah yang mebedakn kita dengan hewan dan mal...

Surat terbuka untuk (para) Mama

Dipostingkan di FB, 23 Okt 2009 === Bumi Allah, 23 Oktober 2009. Kepada Mama,  di tanah kelahiranku. Assalamualaykum warahmatullahi wabarakatuh. Apa kabar Ma? Alhamdulillah, atas doa Mama kami di sini dalam keadaan sehat dan tak kekurangan satu apapun. Aku menulis surat ini setelah mengantar tidur si-kecil ke peraduannya yang hangat. Seminggu lagi cucumu tersebut, tepat berusia 4 bulan. Sejauh ini alhamdulillah perkembangannya sangat baik. Maha Suci Allah yang menciptakan manusia dengan luar biasanya, bayi mungil yang 3 bulan lalu masih sangat ringkih dan tak mampu berbuat apapun, kini mulai bisa menyampaikan keinginannya dengan bahasa tubuh yang sederhana namun mudah dimengerti.  Seminggu terakhir ini, dia tak lepas dalam dekapan orang-orang dewasa di sekitarnya jika terjaga, dan 90%nya berada di tanganku. Setiap kali kami biarkan dirinya seorang diri di atas ranjang atau sofa, tak lebih seperempat jam, dia akan mulai mengeluarkan jurus andalannya, 'menangis'. Ke...

Atas Nama Cinta (Catatan kecil perjalanan...)

Dipostingkan di note FB tanggal 8 Juni 2009 ===== Memang benar, tidak ada yang abadi dalam hidup ini Termasuk ketiadaan cinta abadi Yang ada hanya Zat Yang Maha Abadi dengan segala cinta-Nya *** Sore itu untuk pertama kali saya menyaksikan momen suci pengikatan dua anak manusia di tanah Bosnia. Seorang kerabat dekat suami menikah untuk kedua kalinya. Tentu saja perasaan saya bercampur aduk antara senang, takjub, haru, dan exited ketika menyaksikannya. Sebab, selain pertama kali melihat tradisi pernikahan di sini, kerabat yang menikah ini pun sangat dekat dengan kami. Tidak hanya dekat secara nasab oleh suami saya—Adnan, tapi juga dekat dengan lokasi tempat tinggal kami (6 meter dari depan rumah), dan yang terpenting kami dekat secara batin. Dia salah seorang saudari sepupu sekaligus sesusu Adnan. Tidak hanya sebatas itu, dia juga yang mengenalkan Dien Islam pertama kali ke pada Adnan 4 tahun lalu. Tidak begitu jelas bagi saya, bagaimana sepak terjang wanita berusia 25 tahun...

Pelajaran dari Sebuah Fase Kehidupan

Dipostingkan pada Note FB tepat milad saya yang ke 26 tahun (8 Agustus 2009) =============== Benar kata banyak orang, rasa sakit itu seakan sirna setelah melihat sosok mungil dihadapanku yang baru saja bertarung untuk keluar dari rahim ini. Setelah melalui proses persalinan pertama, aku semakin menghargai peran orang tua terhadap hidup ini, terutama ibu. Di sisi lain akupun semakin menyadari bahwa anak adalah amanah besar yang tidak boleh disia-siakan oleh setiap orang tua. Ismail—putra kami—bukanlah milik kami, dia hanyalah titipan dariNya yang kelak akan diminta pertanggungjawaban-Nya. *************************** Proses persalinan dari kelahiran putra pertama kami bisa dibilang singkat. Tanggal 1 juli 2009, pukul 09.00 kami tiba di RS, dan pukul 11.30 hari yang sama buah hati kami lahir. Namun rasa mulas yang berkepanjangan sudah mulai kurasakan sejak tanggal 30 juni, dan rasa itu semakin menjadi mulai sore hari. Sepanjang malam aku meringkuk di ranjang dan beristigfar...

Takut dan Harap

Kalau diingat sekarang, sebelum berkeluarga, rasanya hidup saya begitu sederhana. Satu-satunya kehawatiran (besar) saya saat itu, ditinggal mati orang tua. Saya paham kematian adalah sebuah kepastian, namun kesiapan mental (untuk ditinggal keduanya) itu yang belum saya miliki. Saat saya mulai berbenah untuk mempersiapkan mental menghadapi apa yang saya khawatirkan tersebut, Allah swt menakdirkan saya untuk mulai membina rumah tangga. Dan sejak detik itu, segala hal yang saya khwatirkan sebelumnya menjadi lebih kecil dengan apa yang saya khawatirkan kini. Kini, setiap kali melepas kepergian suami dalam ikhtiarnya menjemput rejeki, saya khawatir dia akan tertimpa hal-hal buruk. Bagaiman jika usianya tidak lebih panjang dari saya? Bagaimana jika Allah suatu saat membalikkan hatinya, berubah menjadi sosok yang berbeda dari dirinya yang saat ini? Saat mengandung, saya khawatir jika anak dalam kandungan saya tidak sehat sempurna. Pun ketika bayi saya sudah terlahir sehat, saya masih m...

Dari Roll Film Hingga Pensieve

Orang yang segenerasi saya (atau bahkan lebih tua dari saya) pasti masih ingat, dulu kalau ada momen berharga, kaya piknik, acara kelulusan, pernikahan, dan semacamnya orang mengabadikan momen spesial tersebut dengan kamera yang sederhana (sederhana untuk ukuran kita sekarang sih, mungkin pada masanya udah paling modern). Saat itu kamera yang diandalkan harus pake roll film dengan teknologi analog. Setelah ambil satu foto, kita gak bisa liat hasilnya langsung saat itu juga. Kudu sabar nunggu roll filmya habis dulu (tanpa bisa diedit atau dihapus), kemudian dicetak di studio, dan taraaaa...baru kelihatan deh mana yang layak simpan. Setelah menunggu berhari-hari yang paling gondok adalah ketika mengetahui semua hasil foto 'kebakar'. Atau yang paling sering terjadi, saat dicetak, susah nemuin hasil foto yang 'sempurna'. Terkadang modelnya kefoto pada saat yang lagi merem-lah. Ada kalanya tong sampah ikut difoto dipojokan lah. Atau jempol si pemotret menghalangi pemand...